Tujuh Catatan tentang Test Bakat Pendidikan Tinggi
R. Matindas
Banyak lulusan SMU yang bingung ketika harus menentukan fakultas pilihannya. Umumnya mereka tidak tahu harus melanjutkan ke mana seletah lulus SMU. Tapi mereka sadar bahwa salah pilih bisa membawa akibat faltal. DO (dropt out) di tengah jalan harus dihindari supaya waktu dan biaya yang sudah keluar, tidak sia-sia. Selain itu harus juga dihindari adanya pukulan mental yang bisa mempengaruhi kepercayaan diri dalam menghadapi masa depan. Itu sebabnya, dalam membuat keputusan mengenai jurusan yang tepat, dibutuhkan sebanyak mungkin informasi. Salah satu di antaranya adalah informasi mengenai bakat yang dimiliki.
Untuk mengetahui bakat, kebanyakan orang mengandalkan test psikologi yang lebih dikenal sebagai test bakat. Agar test bakat tidak dianggap obat-sakti yang bisa mengatasi semua masalah dalam pemilihan jurusan, berikut diajukan beberapa catatan mengenai test bakat.
1. Banyak penipuan dibalik penyelenggaraanTest Bakat.Penipu ada di mana-mana. Ada kakek-kakek yang mengaku bujangan waktu melamar gadis desa. Ada bajingan yang mengaku polisi lalu lintas dan merazia kendaraan yang surat-suratnya tidak lengkap. Ada dukun yang mengaku dokter dan ada juga orang biasa yang mengaku bisa menyelenggarakan test bakat. Padahal, test bakat hanya dapat dilakukan oleh orang yang akhli. Selain harus mengikuti pendidikan khusus (minimal 6 tahun !) yang bersangkutan juga harus memimiliki ijin praktek yang dikeluarkan pemerintah atas rekomendasi HIMPSI (Himpunan Psikolog Seluruh Indonesia). Dukun yang memberikan pengobatan tanpa mengatakan bahwa dia lulusan fakultas kedokteran, masih mungkin memang bisa menjalankan pengobatan alternatif. Tapi dukun yang mengaku dokter jelas penipu. Senada dengan itu, kalau penyelenggara test bakat mengaku bahwa ia psikolog yang punya ijin praktek, (tetapi sebetulnya tidak punya), tujuan jelas mau menipu. Jadi bila anda ragu mengenai kualifikasi penyelenggara test bakat, tanyalah apakah ia memiliki ijin praktek. Kalau anda meragukan keaslian surat ijin praktek yang ia tunjukkan, catat nomornya lalu hubungi HIMPSI setempat untuk mengecek keasliaannya. Tanyakan apakah nomor yang anda sebut benar-benar terdaftar atas nama orang yang bersangkutan. Nomor telepon HIMPSI setempat dapat di tanyakan ke kantor penerangan.
2. Test Bakat yang anda ikuti mungkin tidak komplit. Sama dengan test kesehatan, test psikologi juga ada macam-macam. Ada test yang hanya untuk melihat kecerdasan umum dan ada yang untuk mengungkap hal-hal yang lebih rinci. Jika anda hanya diperiksa dokter 5 menit lalu sang dokter bisa mencerita-kan seluruh riwayat penyakit anda, besar kemungkinan dokter itu keturunan dukun. Untuk membuat laporan kesehatan yang lengkap, dokter memerlukan bantuan hasil analisis laboratorium. Psikolog begitu juga. Untuk membuat kesimpulan yang akurat, psikolog membutuhkan sejumlah data. Data itu berasal dari test yang harus diikuti klien. Jadi jika anda hanya mengikuti test selama 2 jam, tapi laporannya sangat lengkap, anda layak meragukan profesionalitas penyelenggara test bakat yang bersangkutan.
3. Lengkapi test bakat dengan test KepribadianSeringkali test bakat hanya memberi informasi mengenai segi kecerdasan. Padahal, keberhasilan ditentukanoleh banyak sekali faktor. Jadi ada baiknya anda melengkapi diri dengan test kepribadian, yang memberikan informasi tentang minat anda dan tipe pekerjaan yang cocok untuk anda. Ingat tipe pekerjaan tidak seratus persen sama dengan bidang pendidikan. Sebagai contoh, lulusan fakultas pertanian tidak selalu jadi petani. Mereka bisa jadi peneliti bidang pertanian, bisa jadi analis kredit (kerjanya di bank) yang menilai layak-tidaknya proposal usaha (dibidang pertanian) yang diajukan calon nasabah, dan juga bisa jadi direktur perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Persamaannya, mereka semua akhli mengenai “teori” pertanian. Bedanya, teori itu mereka gunakan di bidang kerja yang berragam. Jadi walaupun misalnya anda tidak senang berkebun, belum tnetu anda tidak mampu menguasai teori-teori pertanian. Selain itu, walupun anda senang menyanyi, belum tentu fakultas seni suara adalah bidang pendidikan yang paling sesuai untuk anda
4. Minta kesempatan mendiskusikan hasil test bakatHasil test bakat tidak gampang di tafsirkan oleh orang yang tidak akhli. Ada baiknya setelah mendapatkan hasilnya, anda konsultasikan hasil itu dengan psikolog yang menyelenggarakan test. Psikolog itulah yang paling tahu tentang maksud laporan yang dibuatnya. Menanyakan laporan seorang psikolog kepada psikolog lain, punya kemungkinan bias. Soalnya, tidak semua psikolog menggunakan alat test dan bentuk laporan yang sama. (Sejumlah test psikologi di lindungi hak cipta dan tidak bisa digunakan sembarang psikolog tanpa membayar royalties). Dalam berkonsultasi, ungkapkan ciri-ciri kepribadian anda yang mungkin sekali tidak tergali lewat psikotest. Psikolog harus sangat mengenal anda agar membuat perhitungan yang akurat. Kalau misalnya anda sangat dekat dengan nenek anda dan anda sering cemas karena belangkangan ini beliau agak sakit-sakitan sehingga, jangan rahasiakan hal itu pada psikolog. Dia perlu tahu bahwa jika anda bersekolah di tempat yang jauh anda mungkin menderita gangguan konsentrasi.
5. Lengkapi test Bakat dengan informasi tentang masa depanJangan pernah lupa bahwa anda bersekolah untuk masa depan. Di masa itu barangkali ada banyak perbedaan dengan masa kini. Pernah ada saatnya Indonesia membutuhkan banyak sekali tenaga perbankan. Waktu itu jumlah memang bank sangat banyak. Setelah krismon, halnya jadi sangat berbeda. Mereka yang terlanjur masuk sekolah perbankan dengan harapan punya lapangan kerja yang luas, kemudian menjadi tenaga akhli yang sangat harus bersaing untuk dapat pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya.
6. Test Bakat tidak kenal kondisi perguruan tinggi.Hasil test bakat baru sebagaian dari informasi yang dibutuhkan untuk bahan pertimbangan dalam memilih jenjang pendidikan lanjutan. Hasil test itu secara umum mengindikasikan tingkat kecerdasan umum anda serta kelemahan dan kekuatan anda di bidang-bidang tertentu. Kecerdasan umum memberikan informasi mengenai jenjang pendidikan yang mungkin anda selesaikan tanpa kesulitan. Jika kecerdasan umum anda luar biasa, anda diramalkan mampu menyelesaikan pendidikan tingkat S3. Sebaliknya jika kecerdasan umum anda relatif rendah, mungkin untuk lulus SMU pun anda perlu kerja keras.Sehubungan dengan hal ini anda perlu paham bahwa di Indonesia (dan juga diseluruh dunia) ada perbedaan yang nyata antara mutu suatu perguruan tinggi dan mutu perguruan tinggi lainnya. Perbedaan mutu ini sangat berkaitan dengan tingkat kecerdasan umum yang dituntut oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Selain itu, di perguruan tinggi yang sama, masih mungkin ada perbedaan yang besar antara satu fakultas dengan fakultas lainnya. Bahkan di fakultas yang sama pun masih ada kemungkinan bahwa jurusan tertentu jauh lebih sulit dibandingkan dengan jurusan lainnya.Ada perbedaan tingkat kesulitan ini menyebabkan mahasiswa yang mungkin gagal di universitas peringkat satu (yang menuntut kecerdasan umum yang tinggi), biasanya masih mampu lulus di universitas peringkat dua atau universitas peringkat tiga. Sulitnya, penyelenggara test bakat tidak selalu tahu tingkat kesulitan yang ada di tempat-tempat tertentu. Beberapa psikolog memang melengkapi dirinya dengan informasi mengenai beberapa perguruan tinggi, tetapi pasti tidak mengenai semua perguruan tinggi. Di samping itu, tiap tahu selalu ada fakultas baru atau program diploma baru. Salah satu cara untuk menilai tingkat kesulitan suatu perguruan tinggi (termasuk fakultas dan jurusannya) adalah dengan menyelidiki prestasi ‘kakak kelas” dari sekolah anda yang kuliah di tempat yang bersangkutan
7. Jangan ikut test bakat di akhir kelas 3 SMUAda kegiatan-kegiatan yang bersifat musiman. Kalau anda ikut test pada musim test, anda diperiksa secara asal-asalan. Soalnya dalam saat yang bersamaan, penyelenggara harus memeriksa banyak sekali peserta test. Kalau kerjaan jadi banyak, biasanya kete-litian menurun. Jadi cobalah ikut test ketika sedang tidak musim. Di situ anda diperla-kukan secara istimewa, sama seperti pengunjung restoran yang datang pada saat tamu hanya sedikit. Itu sebabnya anda lebih baik tidak ikut test bakat yang diselenggarakan secara masal oleh sekolah. Selain itu perlu diingat bahwa dibutuhkan waktu yang panjang untuk menguji kebenaran hasil test. Jika anda mengikuti test di kelas satu SMU anda punya waktu menguji kebenaran hasil tes selama dua tahun, sebelum anda harus memilih PT. Jadi kalau memang mau ikut test bakat, jangan tunggu sampai akhir kelas tiga SMU.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar