Senin, 20 Oktober 2008

Tak ada Akar? Berilah Rotan

Tak punya rotan? Berilah akar! (serial resep bijak nomor 12)

Bila seorang teman meminta bantuan besar yang tak dapat Anda penuhi, bagaimanakah Anda menolaknya? Contohnya kalau seseorang ingin meminjam uang 200 ribu rupiah pada Anda. Anda tahu bahwa dia memang betul-betul membutuhkan uang tersebut. Anda juga yakin bahwa pada waktunya dia akan mampu mengembalikan pinjaman Anda, kalau perlu dengan bunganya. Cuma sayangnya, Anda tak punya uang sebesar itu untuk dipinjamkan kepadanya. Jadi barangkali Anda cuma bila, "Sorry banget, tapi saya enggak pernah ngitung uang sampai dua ratus ribu."
Kawan Anda mungkin pergi ke orang lain untuk minta bantuan yang sama dan orang lain mungkin juga berada dalam kondisi yang sama dengan Anda. Cuma jawabannya yang barangkali berbeda, "Wah, bukannya tidak percaya, tapi Tabanas saya baru saja dikeluarin untuk beli kamera."
Sampai capek kawan Anda berkeliling, toh dia belum berhasil satu orang yang punya uang kontan Rp 200.000,00. Padahal, kalau saja tiap teman mau menyumbang 5 atau 10 ribu rupiah, mungkin lewat beberapa teman dia bisa mengumpulkan jumlah yang ia butuhkan. Cuma sayangnya, orang memang malu untuk menawarkan jumlah yang kecil sekali dibandingkan dengan kebutuhan yang besar. "Masa orang minta pinjaman 200 ribu ditawarin 5 ribu, kan enggak nempil?" begitu alasan yang biasanya dikemukakan. Alasan ini bukannya salah, tapi untuk dibilang betul juga tidak. Kalau kita tidak bisa memberikan bantuan yang besar, apa salahnya menawarkan yang kecil, untung-untung bisa mengurangi beban orang lain. Coba saja kalau Anda pulang sekolah―kebetulan tidak punya kendaraan― dan minta numpang pada seorang teman. "Waduh, hari ini kebetulan saya enggak langsung ke rumah, tapi kalau Anda mau ikut sampai jalan Tambur boleh juga." Bukankah jawaban ini lebih membuka alternatif daripada langsung mendapat jawaban "Wah, sorry, saya enggak pulang ke rumah. Jadinya kita lain jurusan."
Pertolongan, seperti juga banyak hal lain bisa dicicil sedikit-sedikit. Tak ada rotan, akar pun berguna. Itu kata pepatah!

Tidak ada komentar:

Arsip Blog